Minggu, 22 April 2012

KELEMBUTAN HATI SEORANG IBU

IBUKU
KARTINIKU
dialah
PEJUANG dalam HIDUPKU

Apa yang ada dalam benakku ketika orang bertanya " Apa yang kamu banggakan  terhadap figur seorang perempuan?" perempuan yang mempunyai kelembutan hati ,orang yang sangat luar biasa, dia dikodratkan bisa mengandung, melahirkan , menyusui, memberi kita kasih sayang yang tulus, dari kita kecil hingga kita dewasa, dia tidak pernah lelah  memperhatikan kita, dengan kondisi apapun dia, sedang sakit, sedih, kecewa, dia tidak pernah memperlihatkan kepada anaknya.
Coba lihatlah perempuan yang ada disekeliling kita  dia adalah SEORANG IBU.
Mungkin, sewaktu kita masih kecil kita sering melawan, menghardik dan membiarkan dia menangis, semua itu karena kita belum menjadi seorang ibu.

Kusadari kini, betapa besarnya jasa seorang ibu terhadap anaknya, terkadang aku melihat sosok ibu yang bekerja membanting tulang demi sesuap nasi, menjadi TKW di luar negeri tanpa bisa bertemu anak-anaknya di kampungnya sampai bertahun-tahun, betapa kuatnya para wanita  tegar itu, terkadang mereka mendapat siksaan di negeri orang, bahkan sampai pulang tinggal nama...., mirisnya hidup mereka, tapi demi sayangnya seorang ibu untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarganya, semua rintangan itu dijalaninya dengan tabah.

Beruntung aku  masih bisa berdekatan dengan ibuku, wanita yang sudah mengajariku  semua tentang kehidupan.
Aku masih ingat masa-masa kecilku dulu, diajarkannya aku menyanyi, bermain harmonika, semua dengan kelembutan hatinya. aaaaahhhh............indahnya masa kecilku,
Kuingin mencium kakinya, dan berucap " Ibu ,surga ada ditelapak kakimu..." maafkanlah anakmu yang belum bisa membahagiakan mu sampai hari ini.
Dalam setiap do'aku panjatkan " Tuhan....jangan ambil nyawaku sebelum aku bisa membahagiakan ibuku....karena dialah aku berada dibumi ini.......Aamiin

"SELAMAT HARI KARTINI" .., JADIKANLAH SEMANGAT KARTINI TETAP BERGELORA DISANUBARIMU..................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CATATAN KEMARIN

Rintik hujan memilin kata Meruntut kisah yang tak biasa Bertahan memutar gejolak di jiwa Tetesannya meramu amarah yang kian memb...